Tuesday 25 October 2011

Langit adalah Inspirasiku

Pagi ini langit pucat, tak secerah pagi kemarin. Tak seindah saat aku melihatnya tersenyum, menemani kekosonganku di pagi hari. Mungkin banyak masalah yang langit pendam, langit rasa tak ada yang mau jadi temannya, hingga langit ungkapkan dalam tangisan rintik hujan kemarin malam. Sayatan yang mengiris hati langit membuat tangisnya makin deras, membanjiri hati dan pikiran setiap insan, untuk turut merasakan perihnya ditinggal mentari di pagi hari. Betapa tidak bahagianya langit, karena sang bintang pergi menjauh, menyelam berenang ke dalam dunia gemerlap. Dan ketidaksetujuan langit pada sang awan yang lebih memilih untuk bercanda dengan petir dan gemuruh sore. Langit tidak pernah salah, langit adalah hamparan yang maha luas, langit adalah tempatku melihat keagungan alam, karena perasaanku dapat menari bebas disana, jauh lebih indah daripada aku melihat ribuan warna di layar ini.
Beginilah langit yang berceloteh ria di pagi hari. Memandang damai kearahku, dan mulai bangkit dari keterpurukan, bangkit untuk menghibur dunia disini. Melambai cakrawala, menyapa awan untuk menyambut sang mentari mungil di timur, perlahan langit mulai terang, menawan memecah sebutir embun yang jatuh dari kaki awan menciptakan pelangi di kepala danau melintasi bukit dan gunung tinggi dan berujung di depan rumahku. Cahaya pelangi yang sejukan hatiku, mengajarkanku makna kesabaran dan kedamaian tak kenal amarah dan benci, langit adalah temanku bersenandung ria dipagi hari, berharap langit selalu ceria dihatiku sampai sang bintang kembali. Aku akan menemaninya menelusuri hari hingga sang purnama suci hadir dikeindahan malam nanti.

No comments:

Post a Comment